Perjalanan terasa menyenangkan ditambah lagi dengan salah satu teman kami, bernama Aldi yang memberikan stand up komedi dan membuat seisi bis tertawa. Selamat tinggal Jogja, Solo kami dataang. Sesampainya di Kota Liwet kami langsung melaju menuju Universitas Negri Sebelas Maret. Di UNS kami sarapan terlebih dahulu di kantin UNS, kemudian kami langsung disambut oleh mahasiswa di Fakultas Tehnik Arsitektur. Setelah sambutan sedikit dari pihak UNS, mic langsung disambar oleh MC kita Farhan dan Alif. Kemudian presentator pertama Raihan Mubarak dan Wisnu, dilanjutkan oleh duo BPH Icha dan Zahro, dan presentator terakhir Yesita dan Adzkia yang menanyakan kabar khas Insantama dengan bahasa Aceh, luar biasa! Setelah kami selesai mempresentasikan LKMA, pihak UNS langsung memberikan komentar serta kesan pesan yang luar biasa kepada kami dan mendukung kami untuk meneruskan apa yang sudah menjadi mimpi kami. Ba'da dzuhur kami diantar oleh kakak mahasiswa arsitektur untuk melihat-lihat karya mereka dan kampus mereka. Keren! Setelah itu kami makan siang dan memberi cinderamata kemudian kami langsung melaju kembali menuju Restoran Pring Sewu untuk bertemu dengan tokoh Solo.
Tak lama kemudian kami sampai di Pring Sewu. Langsung saja setelah pemutaran film LKMA 2013 Kathy dan Tsaqifa selaku MC membuka acara. Presentator pertama kali ini adalah Adi dan Aziz yang dimeriahkan dengan pantun kemudian dilanjutkan oleh duet Tasya dan Nuri, dan diakhiri oleh Yodira dan Ihsan yang tidak kalah wow nya. Para tokoh cukup terharu melihat presentasi kami dikarenakan inilah yang membuat kami berbeda dengan sekolah lain, dengan siswa lain. Mereka berharap dengan generasi seperti kita inilah yang akan menjadi perubah dan pemimpin di masa depan. Kemudian MC membuka sesi tanya jawab dengan para tokoh yang di Solo Raya, mereka adalah enterpreneur muslim yang luar biasa. Tidak terasa adzan maghrib berkumandang, waktunya kami mengakhiri rentetan acara kami di Solo. Waktunya berangkat menuju Semarang.
Kami melakukan perjalanan lagi menuju sebuah pesantren di Semarang yang akan menjadi tempat istirahat kami. Kami tetap bersemangat walaupun badan sedikit pegal dan kami harus menunda makan malam kami. Sekitar puku 23.00 kami tiba di sebuah warung soto. Kami langsung duduk manis menanti sajian makan malam yang sudah kami tunggu-tunggu. Dengan lahap kami menghabiskan makan malam dan pak Karebet juga mengingatkan kami bahwa besok kita tetap shaum sehingga kami membeli bekal untuk sahur nanti. Setelah perut sudah terisi kembali, bis langsung mengantarkan kami menuju pesantren Shaubari Bening Hati. Sesampainya, karena ini sudah tengah malam, kami langsung bersih-bersih dan bersiap untuk istirahat. Hari ini Alhamdulillah kami sudah lebih baik dari kemarin, dan besok kami harus lebih baik dari hari ini. Masih ada Semarang yag harus ditaklukan besok. Masih ada UNDIP dan tokoh Semarang. SEMANGAT!