Thursday, November 13, 2014

Kejutan Dari Malaysia Airlines System (MAS)

Hari ke-9, 10 November 2014

Anak-anak ini diapakan hingga bisa seperti ini?”  Para Instruktur di MAS

Mendarat dan Transit di KLIA
Tak terasa, tepat tujuh hari delegasi LKMA 2014 melaksanakan rangkaian kegiatan LKMA Flight to Australia di Sydney. Pertanda bahwa tibalah waktunya bagi kami untuk kembali pulang ke negeri asal, Indonesia.
Berbagai pujian dan komentar positif telah tercatat dalam sejarah LKMA 2014 ini. Segala jerih payah kurang lebih 11 bulan, akhirnya terbalas sudah. Pukul 6.00 pm kami bergegas menuju Sydney International Airport diantarkan oleh Bu Khansa, Pak Yoga, dan para Brother dan Sister kami di sini.  


Sholat Subuh Berjamaah di Masjid Besi Puterajaya Malaysia
Tak bisa dipungkiri, berat rasanya meninggalkan tempat ini. Dimana begitu banyak hal baik yang tak kami jumpai di Indonesia. Mulai dari keteraturan lalu lintas, lingkungan yang bersih, hingga kedisiplinan warganya dalam menaati peraturan yang ada. Namun, inilah hal-hal yang sepatutnya kami tularkan ketika sampai di tanah air. Meski kami juga tahu, bahwa negeri ini memiliki banyak persoalan kehidupan seperti yang pernah diurai di jurnal hari-hari sebelumnya. Oh ya, kalau Indonesia menempati urutan ke-63 Failed State Index di tahun 2012, maka Australia ternyata di urutan ke-165. Dari 178 negara yang berkategori the failed state. Sama-sama negara korban kapitalisme dunia! Kapitalisme memang tak pandang siapa korbannya... Dunia harus berubah dengan Islam... dan kami telah bertekad menjadi  salah satu pemimpin penggerak perubahan itu. Insya Allah.

Sesampai di airport, kami langsung mengisi form keimigrasian. Selesai mengisi, kami berbaris untuk menuju tempat check in dan menimbang bagasi. Masih tersisa waktu cukup panjang, kami menyempatkan diri untuk berfoto dan mengucapkan salam perpisahan kepada komunitas muslim di Sydney yaitu Bu Khansa dan kawan-kawan. Rasa haru kembali menyeruak.

Berpose di Masjid Besi Puterajaya
Pukul 21.55 kami take off dengan pesawat Malaysia Airlines MH 140. Sampai jumpa Sydney, semoga kami masih diberi kesempatan untuk kembali kesana lagi. Penat yang mendera kami selama seminggu membuat kami langsung terlelap di pesawat yang membawa kami menuju destinasi berikutnya, Kuala Lumpur. Ya kami ternyata harus transit di Kuala Lumpur lebih dulu. Pukul 3.30 waktu setempat kami pun sampai di Kuala Lumpur International Airport. Disana kami disambut oleh kru dari MAS. Sebuah kehormatan bagi kami, karena tidak tanggung-tanggung, kami diterima langsung dengan amat ramah oleh Bp Mohamed Jefri Ramli, Manager Corporate Events Strategic Communications Malaysia Airlines System. Kami diajak pergi ke Masjid Besi Puterajaya Malaysia untuk melaksanakan shalat shubuh. Masjid ini dulu pernah disinggahi oleh dua kakak kelas kami. Seusai sholat, kami diberi waktu untuk berfoto di depan Masjid sebelum kembali melanjutkan perjalanan pada pukul 6.00.

Kami pun dibawa menuju Kantor Pusat Malaysia Airlines System. Ternyata ini adalah kawasan untuk pendidikan dan latihan para awak MAS.Tepat pukul 7.00 kami sampai dan langsung diajak masuk ke sebuah ruangan untuk breakfast bersama. Menu nasi goring dan sandwich pun langsung ludes di hadapan kami delegasi LKMA 2014. Untuk urusan ini, kami memang terkenal jagonya...hehehe.

berpose di Masjid Besi Puterajaya
Karena waktu transit yang terbatas, kami pun tak sempat mandi selayaknya mandi...hem sekali-kalinya tidak mandi di luar negeri! Seusainya, kami menuju ke kantor depan Malaysia Airlines, yakni Malaysia Airlines Academy dimana kami akan belajar dan mengetahui seluk beluk pesawat Malaysia Airlines hingga ilmu-ilmu yang diajarkan kepada pramugari dan pramugara. Demi efisiensi waktu, kami pun dipecah dalam dua kelompok : 1 kelompok ikhwan dan 1 kelompok akhwat.

Dimulai dari museum Malaysia Airlines, kami dijelaskan awal mula perusahaan ini terbentuk dari yang tadinya bernamakan Malaya Airlines hingga sekarang menjadi Malaysia Airlines System. Setelah itu, kami menuju tempat pelatihan evakuasi dimana terdapat kolam renang luas dan body pesawatd alam keadaan terevakuasi. Disana kami diajarkan bagaimana cara membuka pintu pesawat ketika keadaan darurat, dan penyelamatan korban.

Seusainya, kami masuk ke kelas kepribadian  dimana pelajaran ini juga harus diketahui oleh pramugari dan pramugara. Bagaimana cara berjalan yang baik, duduk yang sopan, hingga tata cara makan. Termasuk ilmu baru buat kami. Setelah selesai, kami menuju ke ruangan sebelahnya. Disanalah kami dijelaskan tata rias wajah. Kami juga diberikan banyak tips terkait kulit dan kecantikan. Wah ini juga relatif baru buat kami, meski tentu kami berhati-hati jika ingin menerapkannya sesuai hukum syara yang kami pahami.
Disambut hangat  oleh Bp Mohamed Jefri Ramli
Manager Corporate Events Strategic Communications MAS

Kami diajak lagi ke tempat prototipe body pesawat dari mulai keluaran Boeing hingga Airbus. Kami memasuki tiap-tiap   pesawat dan dijelaskan banyak hal tentang keadaan dalam pesawat dari ruang kelas bisnis hingga kelas ekonomi. Kami pun diperbolehkan menjajal dan melakukan simulasi duduk hingga simulasi jika terjadi kerusuhan dalam pesawat, karena suatu hal. Tak dinyana oleh para instruktur MAS, semua kami praktekkan dengan spontan dan kreatif. Hingga meluncurlah kalimat di atas “Anak-anak ini diapakan hingga bisa seperti ini?”  dari para Instruktur di MAS. Akibatnya, pembina pun dimintai kartu nama sekolah kami karena mereka tertarik untuk menjajagi memasukkan anaknya ke sekolah kami... tak disangka kami ternyata telah menjadi duta promosi Insantama... hehehe.
Waktu pun terus bergulir. Kami akhirnya masuk ke theater room untuk memberikan cenderamata kepada Malaysia Airlines. Meskipun kami tidak melakukan presentasi disana, namun sekali lagi, crew MAS memberikan pujian dan excited kepada kami, delegasi LKMA 2014. Sekali lagi kami serasa menjadi duta promosi Insantama.

Pukul 11.30 kami kembali ke airport untuk melakukan check in dan bersiap terbang kembali ke tanah air. Sekitar pukul 13.55 kami pun take off. Akhirnya, kami sampai di Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 15.35 WIB. Seusai ambil bagasi dan sholat jama takhir qasar Dhuhur Ashar, kami pun langsung melesat menuju bogor dengan bus sekitar pukul 17.00. Cerita belum selesai.

Sarapan Pagi Ceria
Di dalam bus para Pembina memberikan evaluasi dan nilai mutu atas capaian kinerja penampilan kami secara keseluruhan selama proses LKMA di Sydney.  Semua sepakat memberi nilai 999 dari selang nilai 1 sam
pai dengan 1000. Karena nilai ambang pertama 100 sudah kami pecahkan di hari ke-4 di Sydney. Itulah mengapa, Pak Karebet serta merta menaikkan skala nilainya menjadi 1 sampai dengan 1000.  Pak Rimun juga memberikan predikat "Wow Wow" pada penampilan kami. Kami dinilai mampu mencapai peak performance lebih cepat dari kedua angkatan sebelum kami. Namun mengapa tidak utuh 1000, karena ternyata kami masih harus mengerjakan PR LKMA, yakni laporan dan berikut film dokumenternya dalam waktu 1 minggu saja!

Pembina menjelaskan ihwal LKMA kami kepada manajemen MAS
Sesampainya di Bogor, kami singgah ke Balaikota Bogor pada pukul 19.30 dan diterima oleh Bapak Suharto selaku Asda 2 Bidang Kemasyarakatan dan Pembangunan Kota Bogor mewakili Walikota Bogor Dr. Bima Arya yang ternyata telah menunggu kami pukul 19.00. Walikota memiliki agenda lain yang juga penting di jam 19.30 tepat saat kedatangan kami.  Pak Suharto langsung tune in dengan kami, karena beliau ternyata juga pernah belajar ke Sydney. Pujian kembali kami dapatkan atas capaian kami terbang ke Australia. Beliau bahkan mendoakan kami, “Sekarang saya punya sahabat dari Insantama untuk meluruskan hal-hal yang bengkok di Kota Bogor.” Kami ternyata sudah diangkat mewakili Kota Bogor! Subhanallah. Di sini kami mendapat kalungan sarung dari salah satu sponsor kami.


Mengikuti pelatihan singkat tentang penyelamatan penumpang di MAS Academy
Selesai pada pukul 21.00, kami langsung menuju Insantama dan sampai pada pukul 21.30.
Sambutan yang meriah dari adik-adik kelas langsung menyapa kami sesampainya di Insantama. Gemuruh suara marawis semakin memeriahkan acara penyambutan. Bertempat di Aula Utama, Wafi yang bergaya seperti orang Arab menjadi MC dan langsung meminta laporan kepada kami. Dimulai oleh Bp Fanani selaku pembina LKMA 2014 dari Fosis. Beliau sempat terhenti memberikan sambutannya saking tak kuatnya menahan rasa haru atas apa yang telah kami lakukan selama ini.  Dilanjutkan oleh laporan dari perwakilan delegasi yaitu Ihsan, lalu serah terima kami kepada Ustadz  Muhibbuddin selaku Mudir Boarding dengan Bp Rimun Wibowo juga Ino. Acara pun berakhir pada pukul 23.00 WIB. 

Alhamdulilah, rangkaian LKMA Flight to Australia telah berhasil dituntaskan dengan proses yang luar biasa. Kini, giliran angkatan 4 yang berjuang menaklukkan Negara impiannya, Jepang. Kami mendoakan kalian...

Penyambutan resmi di Balaikota Bogor
Terima kasih para Guru, Pembina, Ayah Bunda, Adik Kelas, Brother n Sister dan semua yang telah membantu kami. Hanya Allahlah yang akan membalasnya dengan berlipat pahala... aamiin allahumma aamiin.









Foto Bersama Di Balaikota Bogor Bersama Bop Suharto ASDA 2 Kota Bogor

Penyematan Pin LKMA kepada Asda 2 Kota Bogor

Kembali Ke Rumah Kami Insantama Tercinta

LKMA Flight to Australia, alhamdulilah Australia we did it! Allahuakbar!


No comments:

Post a Comment