Tuesday, May 20, 2014

Journey to Jogja

Bukan lagi hitungan minggu, hari, juga hitungan jam. Momen yang kami nanti-nanti akhirnya tiba. Apalagi kalau bukan pra LKMA, miniatur LKMA itu sendiri. Persiapan keberangkatan sudah kami siapkan sejak beberapa hari lalu. Pukul 1 dini hari (19/05) kami sudah harus bangun, bersih-bersih, dan mempersiapkan segala sesuatunya. Ini adalah perjalanan yang kami nantikan bahkan ketika kami masih duduk di bangku kelas 10. Mengingat nanti kami akan melakukan perjalanan all day long to Jogja menggunakan kereta yang membuat kami semakin antusias. Pukul 3 kami berangkat menuju stasiun Senen, Jakarta. Meski ini perjalanan yang cukup jauh, kami tetap melaksanakan shaum senin kamis seperti biasa. Segera sesampainya di stasiun kami langsung mengecek tiket dan berjalan menuju gerbong kereta. Dengan perasaan lega kami akhirnya duduk di dalam gerbong dan tidak lama kemudian deru mesin kereta berbunyi. Pukul 05.41-Perjalanan Jogja Solo Semarang, we're ready to go.


Perjalanan dari Jakarta menuju Kutoarjo menempuh waktu selama kurang lebih 7 jam. Kami menghabiskan waktu cukup lama di dalam kereta. Sesampainya di Kutoarjo pukul 13.00, kami langsung beralih transportasi. Sekarang dua mini bus menghantarkan kami menuju Yogya. Sebelum itu kami mampir dulu ke Masjid Darul Muttaqin yang sekaligus menjadi Masjid Agung Purworejo untuk sholat jama qashar dhuhur ashar.  Juga pada kesempatan ini kami menyempatkan mampir ke sebuah rumah sederhana nan asri yang terletak di belakang masjid yang sekaligus adalah rumah Bp Karsan Budisantoso orang tua dari pembina kami pak Karebet untuk beramah tamah serta bersilaturahmi.  Menimba ilmu dari generasi yang lebih awal, kami menyimak cerita sejarah  dari beliau.  Kami semua disadarkan untuk selalu bersyukur karena zaman sekarang itu menimba ilmu sudah tidak ada lagi halangan dan rintangan yang sempat beliau hadapi saat dahulu.

Setelah istirahat sebentar untuk menghirup segar, pukul 15.55 kami tancap gas lagi menuju kampus STEI Hamfara. Perjalanan menuju Hamfara tidak memakan waktu yang cukup lama. Adzan maghrib turut menyambut kami sesampainya di kampus Hamfara. Senangnya kami karena pihak Hamfara begitu ramah dan dengan senang hati memfasilitasi penginapan kepada kami. Setelah berbuka puasa, kami diarahkan untuk bersih-bersih dan bersiap untuk mengikuti pelatihan retorika oleh Bp Dwi Condro Triono, PhD ba'da isya.

Setelah sambutan dari Bp Dwi Condro mewakili pihak Hamfara dan dari pak Ahmad Subadri mewakili kami, pelatihan retorika pun dimulai. Banyak pengetahuan yang kami dapat di sini, salah satunya adalah bahwa retorika itu adalah layaknya bermain drama dimana kita menjadi aktor tunggalnya. Bukan hanya itu, beliau juga membagi  jurus-jurus  tentang retorika untuk mengguncang dunia. Materi yang sungguh sangat menghentak semangat agar kami jauh lebih siap lagi menghadapi public speaking di hari-hari berikut. We’re already… Alhamdulillah, pukul 22.24 pelatihan pun usai.  Cinderamata nan sederhana pun kami haturkan pada beliau sebagai ungkapan terima kasih kami.

Langit gelap dan sinar oranye rembulan yang menyinari kota Jogja, serta lampu-lampu kota yang dapat kami saksikan dari lantai 3 gedung STEI Hamfara menemani kami untuk beranjak istirahat ke asrama.

Alhamdulillah hari ini sudah kami lalui dengan berjuta cerita, dan masih ada esok hari dengan jutaan cerita yang lain. Fajar pagi menyambut kami. Hari sudah berganti dan hari ini kami diberi kesempatan untuk bisa unjuk gigi di hadapan pihak UGM, STTN, dan STEI Hamfara. Semangat!

1 comment:

  1. автренка мещий абествей абествей абествей абествей абествей.
    автренка titanium meaning мещий titanium dioxide skincare абествей абествей micro touch titanium trim where to buy абествей абествей titanium water bottle абествей. titanium easy flux 125 amp welder

    ReplyDelete