Wednesday, November 5, 2014

“Having such a good presentation of yours, I really really apreciate...” Mr. Sean Lee, Sydney University

Day 3, 4 November 2014
Dari Sydney University, Sisi Australia yang Ilmiah Hingga Komunitas Muslim Sydney yang Antusias

berpose sejenak sambil menanti kedatangan Mr Sean
Kami memulai rangkaian kegiatan LKMA tepat pukul 03.00 waktu Australia. Semua harus bersiap untuk melanjutkan journey di negeri kangguru ini walaupun sampai sekarang belum terlihat satupun kangguru... yang ada hanya kang Guru yang setia mendampingi kami... hehehe. Basecamp kami berada di Lakemba, salah satu wilayah di kota Sydney yang mayoritas masyarakatnya muslim. Kami bermukim di penginapan yang sudah disediakan.


Kegiatan hari ini dimulai dengan bangun untuk mandi dan tahajjud. Hingga pukul 05.00, sholat subuh berjama'ah yang dilanjutkan dengan langsung menuju ke tempat briefing. Berjalan kaki sekitar lima menit, setibanya di KCA Building tempat dilaksanakannya briefing. Pak Karebet memimpin acara. Menyisakan 20 menit sebelum kami menuju destinasi selanjutnya, dalam briefing tersebut dilaksanakan pergantian chief of delegation, baik pada level siswa maupun  pembina, dan evaluasi kegiatan. Then, we got breakfast. Dengan segelas jus dan roti pai untuk energi hari ini. Kami  pun melanjutkan perjalanan.

cinderamata  untuk Mr Sean
Berjalan kaki sekitar 15 menit, menuju tempat penjemputan bus. Tepat 08.30 waktu Sydney, kami diantar langsung ke University of Sydney melewati banyak pemandangan baru. Sempat melihat harbour bridge yang terkesan megah, rombongan pun tiba pukul 09.30. Melihat sekeliling, penglihatan yang sangat baru membuat gairah selfie kami muncul, namun… kami harus mampu menahannya, karena ini latihan bukan tour! Yap, kami memang hanya diizinkan untuk mengambil gambar di tempat yang relevan dengan misi LKMA kami. Semua ada aturannya. Alhamdulillah.

Kami memasuki gerbang universitas tertua di Australia. Setelah itu, kami disambut oleh Mr. Sean Lee. Beliau ditugasi manajemen universitas untuk memandu kami. Beliau staf khusus di bawah Student Recruitment and Admissions Group Universitas.  Orangnya sangat ramah. Berkebangsaan Taiwan namun yang jelas beliau punya kemampuan berbahasa Inggris yang sangat baik. Kami diajaknya menuju ruangan presentasi, yang lebih terlihat sebagai ruang kelas mahasiswa. Atau mungkin memang ruangan belajar mahasiswa.
presentasi yang selalu membuat antusias dan gembira

Setelah itu Mr. Sean memulai presentasinya dengan menjelaskan our agenda there, in the university. Lalu Mr. Sean melanjutkannya dengan menjelaskan sejarah University of Sydney. He explained about facultie s, its facilities, etc. After that, our turn to present our presentation. The presentation was opened by MC,  Ani and Vani. They opened it well by telling Indonesia and its problems. The presentation was continued by the first presentators, Rusy and Ulfa. They presented 10 demands of the future as well too. Sementara semua audiens masih terlihat penasaran, presentasi dilanjutkan oleh Yusuf dan Wisnu. Duo presentator ini menyampaikan model-model kepemimpinan dilanjutkan oleh Faris dan Fikri yang sekaligus melengkapi presentasi siang itu.

Presentasi siang itu berlangsung sukses, meski tentu kami tak boleh berhenti di sini. Menurut Mr. Sean kami sudah sangat bagus menyampaikan juga unik.  Overall, Mr. Sean sangat mengapresiasi ini hingga tak segan beliau terus tertawa selama menemani kami berkeliling University of Sydney.

 Berpose sejenak sebelum makan siang di latar Harbour Bridge
Banyak sekali pengetahuan baru yang kami dapatkan. Kami sempat mengunjungi museum pendidikan, taman kampus yang indah dengan bunga-bunga pohon berguguran di atasnya. Itu pertama kalinya kami melihat pohon yang berbunga ungu yang hanya berbunga satu bulan per tahun. Tak hanya itu, kami disempatkan juga mampir ke kedai cinderamata khas Sydney University, namun apa daya, semua berharga selangit...

Menjelang makan siang dan menuju sesi acara berikutnya, karena satu haluan, kami menyempatkan singgah di area Landmark kota ini, Opera House hanya untuk sejenak mengambil foto angkatan di pintu masuk. Kami harus bergegas, karena salah sedikit melangkah, misi LKMA kami bisa berubah menjadi Tour!  Kami pun segera mendekat ke satu-satunya opera yang menghadap tegap ke sebuah jembatan yang tak kalah indah yaitu Harbour Bridge. Memang tak lama kami berada di sana tapi rasanya cukup, karena kami di sini bukan bertujuan study tour tapi studi saja plus latihan.

Melanjutkan dengan makan siang di sebuah taman yang langsung menghadap ke Jembatan Harbour. Suasana dingin ditambah rasa lapar yang sudah tertahan dari siang tadi menjadi bumbu penyedap ampuh. Ya, makan siang yang berbeda.

Tak terasa waktu sudah menjelang sore hingga akhirnya kami pulang ke KCA Building. Ruangan yang lebih terlihat seperti aula itu menjadi tempat kami sholat jamaah asar dan zuhur. Sore itu dilanjutkan memasang kursi-kursi untuk para tamu undangan yang akan datang melihat presentasi kami nanti malam. Hingga waktu sholat magrib pun tiba. Rekan kami, Kenzi Kahardian menjadi muadzin.

Duo MC Zuhdi dan Ilham
Pukul 20.30 waktu Australia, atau di Indonesia 16.30 saatnya kami melakukan presentasi kedua untuk hari itu. Para tamu sudah memenuhi ruangan. Pastinya kami juga sudah siap untuk menunjukkan kemampuan kami di hadapan Komunitas Muslim Sydney. Ini saat yang tepat bagi kami untuk bilang “It’s show time!”. Semua perhatian menuju ke Duo Master of Ceremony.

Ilham dan Zuhdi, mereka memecah suara kerumunan audiens. Duo MC dengan mixing duo bahasanya Inggris dan Indonesia membacakan susunan kegiatan malam itu. Melihat penonton sudah tak sabar, Naufal Ardiansyah maju menjadi presentator pertama. Indonesia negara yang kaya dengan segala sumberdaya alamnya kini sedang dililit dengan kekayaan akan masalahnya, krisis multidimensi. Begitu yang INO (panggilan akrab Naufal) sampaikan.

Presenter beraksi

kami berbaur dengan Komunitas Muslim Sydney

meski layar presentasi terkena gangguan , presentasi tetap berjalan dengan penuh improvisasi
cool calm n confidence
Berlanjut ke singa podium selanjutnya, Annisa Nurul Mardiyah atau Icha yang kemudian dilanjukan oleh Yesita Kurniawati. Melanjutkan presentasi Naufal tentang tantangan masa depan yang harus dihadapi dan model kepemimpinan macam apa yang seharusnya dimainkan. Mereka semua berhasil menyampaikan materi dengan confidence and clear. Hingga sang presentator terakhir, yang akan menutup sekaligus menyimpulkan apa yang telah disampaikan presentator sebelumnya menguasai panggung.


Retno dan Qifa, panggilan akrab mereka, juga menambahkan sekilas tentang LDK, LKMM dan LKMA. Sedikit terdengar kecil memang suara mereka, namun dengan gaya mereka yang sama-sama kalem banget membuat semua materi berhasil disampaikan dengan baik. Very well... MC pun menutup kegiatan ini. Alhamdulillah hari ini kami lewati dengan lebih baik. Kemampuan improvisasi kami kian berkembang. Sesuatu yang tentu kami harus syukuri dan menjadikannya sebagai tangga motivasi menuju tangga prestasi berikutnya.... Alhamdulillah...Amazing... Allahu akbar!!! Australia, we are here !

sambutan dari tuan rumah, Bp Yoga Permana



















No comments:

Post a Comment