Day
3, 4 November 2014
Dari Sydney University, Sisi Australia yang Ilmiah
Hingga Komunitas Muslim Sydney yang Antusias
berpose sejenak sambil menanti kedatangan Mr Sean |
Kami memulai rangkaian kegiatan LKMA tepat pukul 03.00
waktu Australia. Semua harus bersiap untuk melanjutkan journey di negeri
kangguru ini walaupun sampai sekarang belum terlihat satupun kangguru... yang ada hanya kang Guru yang setia
mendampingi kami... hehehe. Basecamp kami berada di
Lakemba, salah satu wilayah di kota Sydney yang mayoritas masyarakatnya muslim. Kami bermukim di penginapan yang sudah disediakan.
Kegiatan hari ini dimulai dengan bangun
untuk mandi dan tahajjud. Hingga pukul 05.00, sholat subuh berjama'ah yang dilanjutkan
dengan langsung menuju ke tempat briefing. Berjalan kaki sekitar lima menit,
setibanya di KCA Building tempat dilaksanakannya briefing. Pak Karebet
memimpin acara. Menyisakan 20 menit sebelum kami menuju destinasi selanjutnya,
dalam briefing tersebut dilaksanakan pergantian chief of delegation, baik pada level siswa maupun pembina, dan evaluasi
kegiatan. Then, we got breakfast.
Dengan segelas jus dan roti pai untuk energi hari ini. Kami pun
melanjutkan perjalanan.
cinderamata untuk Mr Sean |
Berjalan kaki sekitar 15 menit, menuju
tempat penjemputan bus. Tepat
08.30 waktu Sydney, kami diantar langsung ke University
of Sydney melewati banyak pemandangan baru. Sempat melihat harbour bridge yang terkesan megah, rombongan pun tiba pukul
09.30. Melihat sekeliling, penglihatan yang sangat baru membuat gairah selfie
kami muncul, namun… kami
harus mampu menahannya, karena ini latihan bukan tour! Yap, kami memang hanya
diizinkan untuk mengambil gambar di tempat yang relevan dengan misi LKMA kami.
Semua ada aturannya. Alhamdulillah.
Kami memasuki
gerbang universitas tertua di Australia. Setelah itu,
kami disambut oleh Mr. Sean Lee. Beliau ditugasi manajemen universitas untuk memandu kami. Beliau staf khusus di bawah Student Recruitment and Admissions Group Universitas. Orangnya sangat ramah. Berkebangsaan Taiwan namun yang
jelas beliau punya kemampuan
berbahasa Inggris yang sangat baik. Kami diajaknya menuju ruangan
presentasi, yang lebih terlihat sebagai ruang kelas mahasiswa. Atau mungkin
memang ruangan belajar mahasiswa.
presentasi yang selalu membuat antusias dan gembira |
Setelah itu Mr. Sean memulai presentasinya dengan menjelaskan our agenda there, in the university. Lalu Mr. Sean melanjutkannya dengan menjelaskan
sejarah University of Sydney. He explained about facultie s, its facilities,
etc. After that,
our turn to present our presentation. The presentation was opened by MC, Ani and Vani. They
opened it well by telling Indonesia and its problems. The presentation was continued by the first
presentators, Rusy and Ulfa. They presented 10 demands of the future as well
too. Sementara semua audiens masih terlihat
penasaran, presentasi dilanjutkan oleh Yusuf dan Wisnu. Duo presentator ini
menyampaikan model-model kepemimpinan dilanjutkan oleh Faris dan Fikri yang
sekaligus melengkapi presentasi siang itu.
Presentasi siang itu berlangsung sukses,
meski tentu kami tak boleh berhenti di sini. Menurut Mr. Sean kami sudah sangat
bagus menyampaikan juga unik. Overall, Mr. Sean sangat
mengapresiasi ini hingga tak segan beliau terus tertawa selama menemani kami
berkeliling University of Sydney.
Berpose sejenak sebelum makan siang di latar Harbour Bridge |
Banyak sekali pengetahuan baru yang kami dapatkan. Kami
sempat mengunjungi museum
pendidikan, taman kampus yang indah dengan
bunga-bunga pohon berguguran di atasnya. Itu pertama kalinya kami melihat pohon
yang berbunga ungu yang hanya berbunga satu bulan per tahun. Tak hanya itu, kami disempatkan juga mampir
ke kedai cinderamata khas Sydney University, namun apa daya, semua berharga
selangit...
Menjelang makan
siang dan menuju sesi acara berikutnya, karena satu haluan, kami menyempatkan
singgah di area Landmark kota ini, Opera House hanya untuk sejenak mengambil
foto angkatan di pintu masuk. Kami harus bergegas, karena salah sedikit
melangkah, misi LKMA kami bisa berubah menjadi Tour! Kami pun segera mendekat ke satu-satunya opera
yang menghadap tegap ke sebuah jembatan yang tak kalah indah yaitu Harbour
Bridge. Memang tak lama kami berada di sana tapi
rasanya cukup, karena kami di sini bukan bertujuan study tour tapi studi saja plus latihan.
Melanjutkan dengan makan siang di sebuah
taman yang langsung menghadap ke Jembatan Harbour. Suasana dingin ditambah rasa lapar yang
sudah tertahan dari siang tadi menjadi bumbu penyedap ampuh. Ya, makan siang
yang berbeda.
Tak terasa waktu sudah menjelang sore
hingga akhirnya kami pulang ke KCA Building. Ruangan yang lebih terlihat seperti
aula itu menjadi tempat kami sholat jamaah asar dan zuhur. Sore itu dilanjutkan
memasang kursi-kursi untuk para tamu undangan yang akan datang melihat presentasi kami nanti malam. Hingga waktu sholat magrib pun tiba. Rekan kami, Kenzi Kahardian
menjadi muadzin.
Duo MC Zuhdi dan Ilham |
Pukul 20.30 waktu Australia, atau di Indonesia 16.30
saatnya kami melakukan presentasi kedua untuk hari itu. Para tamu sudah
memenuhi ruangan. Pastinya kami juga sudah siap untuk menunjukkan kemampuan
kami di hadapan Komunitas Muslim Sydney. Ini saat yang tepat bagi kami untuk
bilang “It’s show time!”. Semua
perhatian menuju ke Duo Master of Ceremony.
Ilham dan Zuhdi,
mereka memecah suara kerumunan audiens. Duo MC dengan mixing duo bahasanya
Inggris dan Indonesia membacakan susunan kegiatan malam itu. Melihat penonton
sudah tak sabar, Naufal Ardiansyah maju menjadi presentator pertama. Indonesia
negara yang kaya dengan segala sumberdaya alamnya kini sedang dililit dengan kekayaan
akan masalahnya, krisis multidimensi. Begitu yang INO (panggilan akrab Naufal)
sampaikan.
Presenter beraksi |
kami berbaur dengan Komunitas Muslim Sydney |
meski layar presentasi terkena gangguan , presentasi tetap berjalan dengan penuh improvisasi |
cool calm n confidence |
Berlanjut ke
singa podium selanjutnya, Annisa Nurul Mardiyah atau Icha yang kemudian
dilanjukan oleh Yesita Kurniawati. Melanjutkan presentasi Naufal tentang
tantangan masa depan yang harus dihadapi dan model kepemimpinan macam apa yang
seharusnya dimainkan. Mereka semua berhasil menyampaikan materi dengan confidence and clear. Hingga sang
presentator terakhir, yang akan menutup sekaligus menyimpulkan apa yang telah
disampaikan presentator sebelumnya menguasai panggung.
Retno dan Qifa,
panggilan akrab mereka, juga menambahkan sekilas tentang LDK, LKMM dan LKMA.
Sedikit terdengar kecil memang suara mereka, namun dengan gaya mereka yang
sama-sama kalem banget membuat semua materi berhasil disampaikan dengan baik. Very well... MC pun menutup kegiatan
ini. Alhamdulillah hari ini kami lewati dengan lebih baik. Kemampuan
improvisasi kami kian berkembang. Sesuatu yang tentu kami harus syukuri dan
menjadikannya sebagai tangga motivasi menuju tangga prestasi berikutnya.... Alhamdulillah...Amazing... Allahu akbar!!! Australia,
we are here !
sambutan dari tuan rumah, Bp Yoga Permana |
No comments:
Post a Comment