Friday, November 7, 2014

Berkunjung ke Rumah Kami di Sydney

Hari ke-4, 6 November 2014

Kami sangat bangga dan terharu atas penampilan kalian. Kalian sudah layak menjadi diplomat!"
Bp. Nicolas Manopo, Atase Pensosbud KJRI Sydney

bersiap menanti masuk ke KJRI
Udara segar langsung menyapa kami, delegasi LKMA di Kamis pagi (06/11). Tidak seperti biasanya, kali ini breafing dan evaluasi dari para pembina kami baru dimulai pukul 06.56. Tentunya bukan karena keterlambatan tapi memang karena acara inti baru akan kami mulai di siang hari. Seusai evaluasi kami melakukan shalat dhuha terlebih dahulu sebelum akhirnya berangkat ke Konsulat Jendral Republik Indonesia di Sydney.


Seperti biasa, kami mesti berjalan kaki dulu menuju lokasi pemberangkatan. Sekira 15 menit lamanya. Perjalanan dilakukan dengan konvoi kendaraan  yang telah disiapkan oleh  Komunitas Muslim Sydney. Memerlukan waktu sekitar 1 jam. Kedatangan kami di kantor KJRI pada pukul 11.00 disambut hangat Bapak Nicolas, perwakilan dari KJRI. Beliaulah yang selama ini secara intensif berkomunikasi dengan  pembina kami. Jabatan beliau adalah Atase Pendidikan dan Sosial Budaya atau disingkat Pensosbud efektif sejak 2 minggu sebelum kami datang. Sebelumnya  beliau adalah acting Konsul Jenderal.

Sambutan  pak Nicolas
Aura  serasa di rumah sendiri langsung menyergap kami.  Sambutan diberikan pak Nicolas yang  ramah dan disambut oleh pak  Karebet yang  memposisikan diri sebagai kunjungan  anak kepada orangtua sehingga situasi pertemuan pun dipenuhi dengan gayeng dan hangat. Setelah itu dimulailah presentasi pada pukul 11.30. Presentasi kali ini diawali dengan pembacaan puisi oleh Zahro, Silmi dan Fathur. Puisi singkat ini menjelaskan tentang keadaan Indonesia masa kini. Puisi pembukaan ini membuat suasana audiens menjadi serius, karena memang itu yang diharapkan. Tapi itu tak lantas membuat tegang, karena langsung disambung dengan kehadiran kedua MC kita, Yodira dan Raihan, mereka dapat mencairkan suasana sehingga audiens tertawa, dan suasana cair kembali. Presentasi selanjutnya dibawakan oleh Oni dan Rizka. Mereka bercerita tentang perjalanan mimpi kami sejak awal masuk hingga LKMA sekarang ini. Alhamdulillah presentasi berjalan dengan lancar dan ditutup kembali doleh duo MC kita. Tak terasa setengah jam berlalu untuk presentasi. Usai presentasi Bapak Nicholas mengutarakan komentarnya. Beliau terkagum-kagum dengan penampilan kami hari ini. "Kami sangat bangga dan terharu atas penampilan kalian. Kalian sudah cocok menjadi diplomat." Komentar Bapak Nicolas. Sesi tanya jawab di pukul 12.15 pun berjalan cukup seru. Kami  bersemangat untuk bertanya kepada pihak KJRI. Tak terasa acara pun selesai. Pukul 12.50 sebelum kami meninggalkan KJRI kami pun bertukar cendramata dan foto bersama.

MC yang super gayeng
Selepas meninggalkan KJRI kami mengunjungi Australia International Academy, sekolah Islam internasional di daerah Sydney.  Kedatangan kami di sana ternyata membuat heboh.  Para pelajar yang tengah belajar di ruang kelas lantai dua yang menghadap ke arah kami pun melambaikan tangan dan turun menemui kami. Kami tak menyangka mendapat sambutan yang sangat hangat dan langsung akrab dengan mereka.  Di sana mereka menayangkan video kegiatan mereka dan menjelaskan profil sekolahnya. Kami juga memutar film LKMA 2013 dan mengajak mereka untuk salam khas Insantama. Acara di sekolah tersebut usai pada pukul 15.30 dan ditutup dengan bertukar cinderamata. Meski  termasuk singkat namun kunjungan kami membawa hikmah yang sangat besar,  mereka sangat terkesan dengan kedatangan kami. Alhamdulillah, kami harus selalu bersyukur atas segala pencapaian kami selama ini.

presenter  menyampaikan dengan gaya berbalas puisi
Setelah meninggalkan sekolah tersebut kami kembali mendapat tantangan baru. Rasanya, tak ada kata berhenti buat kami, tim pembina telah mendisain acara kami selama di sini dengan padat, bahkan super padat. Tiap hari selalu saja ada tantangan berbeda yang diberikan! 
Apa tantangan kali ini? Tantangannya adalah kami diminta untuk bisa membuat analisis SWOT  tentang dengan cepat. Bahannya diperoleh tanpa harus turun melakukan indepth interview, melainkan cukup dengan cara observasi terhadap daerah yang kami lewati sepanjang perjalanan kembali. Mau tidak mau kami memang dituntut untuk bisa! Setiap tim kecil dari kami akan dilewatkan melalui 3 suburb  atau daerah setingkat kelurahan di kota ini.  Kami diajak keliling ke beberapa daerah seperti Lakemba, Campsie, Belfield, Bankstown dan daerah lainnya untuk observasi. Setelah itu kami ditugasi untuk menyelesaikan analisis SWOT tersebut dan menggabungkannya dengan hasil kunjungan kami selama di Sydney. 

presenter  menyampaikan dengan gaya berbalas puisi
Setelah selesai, kami kembali ke KCA untuk beristirahat sejenak dan melaksanakan sholat berjamaah. Malam harinya, kami dipecah menjadi 2 kelompok besar, ikhwan dan akhwat. Ikhwan  menggelar kegiatan di Masjid Ali, masjid terbesar di Lakemba dalam bentuk tadarus dan berdialog dengan masyarakat muslim Sydney asal negeri lainnya, seperti Bangladesh, Timur Tengah dan lainnya. Umumnya mereka tertarik dengan kehadiran kami dan tentu saja program yang kami lakukan, karena rupanya program seperti ini termasuk langka... kami termasuk makhluk langka... hehehe. Tak apa, kami mensyukurinya sebagai bagian dari latihan menyiapkan diri kami bagi kebangkitan Islam!

 Pak Nicolas menyimak dan tertarik dengan tampilan
 presentasi yang berbeda dari biasanya
Sementara ikhwan ada acara di luar, akhwat berkumpul dengan Komunitas Muslimah Sydney.  Acara diawali dngan pembacaan al-Qur'an oleh Ulfa dan langsung dibuka oleh Sister Dairyn dengan games. Masuk ke acara inti, Kak Aisyah berbagi cerita tentang keadaan remaja dan muslim di Australia. Lalu bergantian, kami pun berbagi tentang keadaan muslim di Indonesia. "We proud of you. All of you look so different with the jilbab and khimar. Rasanya kami seperti bertemu teman seperjuangan di Australia," ungkap perwakilan delegasi LKMA pada sister-sister. Forum diskusi ini pun berlangsung seru dengan suasana hangat. Acara ini ditutup dengan pembagian cendramata oleh sister-sister kepada kami. Seketika, suasana haru pun menyerbu kami ketika pukul 21.45 acara usai. Sungguh, jika waktu masih bisa diajak berkompromi, kami ingin terus berlama-lama dengan mereka. Tapi.. besok kami harus bersiap dengan sejumlah tantangan baru...

saling tukar cinderamata
Sungguh, hari ini kami mendapat pelajaran yang sangat berharga. Mereka memberi bukti dan inspirasi tentang indahnya ukhuwah Islamiyyah, tentang ketaatan total pada syariat-Nya dalam kehidupan keseharian yang penuh tantangan di negeri ini.







bergambar bersama di KJRI

bersama siswa dan Kepala Sekolah Australia International Academy

 Foto bersama RM dengan Brother Zakaria, siswa asal Somalia

di Masjid Ali Lakemba

Bergembiraaa..

1 comment:

  1. laporan kegiatan tadi malam di FPJ sydney west belum nongol yah diantos ah hasilna jazakallah AbuIsmail

    ReplyDelete