Hari ke-4, 6 November 2014
“Kami
sangat bangga dan terharu atas penampilan kalian. Kalian sudah layak menjadi diplomat!"
Bp. Nicolas Manopo, Atase Pensosbud KJRI Sydney
bersiap menanti masuk ke KJRI |
Udara
segar langsung menyapa kami, delegasi LKMA di Kamis pagi (06/11). Tidak seperti
biasanya, kali ini breafing dan evaluasi dari para pembina kami baru dimulai
pukul 06.56. Tentunya bukan karena keterlambatan tapi memang karena acara inti
baru akan kami mulai di siang hari. Seusai evaluasi kami melakukan shalat dhuha
terlebih dahulu sebelum akhirnya berangkat ke Konsulat Jendral Republik
Indonesia di Sydney.
Seperti biasa, kami mesti berjalan kaki dulu
menuju lokasi pemberangkatan. Sekira 15 menit lamanya. Perjalanan dilakukan
dengan konvoi kendaraan yang telah
disiapkan oleh Komunitas Muslim Sydney.
Memerlukan waktu sekitar 1 jam. Kedatangan kami di
kantor KJRI pada pukul 11.00 disambut hangat Bapak Nicolas, perwakilan dari
KJRI. Beliaulah yang selama
ini secara intensif berkomunikasi dengan
pembina kami. Jabatan beliau adalah Atase Pendidikan dan Sosial Budaya
atau disingkat Pensosbud efektif sejak 2 minggu sebelum kami datang.
Sebelumnya beliau adalah acting Konsul Jenderal.
Sambutan pak Nicolas |
Aura serasa
di rumah sendiri langsung menyergap kami.
Sambutan diberikan pak Nicolas yang ramah dan disambut oleh
pak Karebet yang
memposisikan diri sebagai kunjungan
anak kepada orangtua sehingga situasi pertemuan pun dipenuhi dengan
gayeng dan hangat. Setelah itu dimulailah presentasi
pada pukul 11.30. Presentasi kali ini diawali dengan pembacaan puisi oleh
Zahro, Silmi dan Fathur. Puisi singkat ini menjelaskan tentang keadaan
Indonesia masa kini. Puisi pembukaan ini membuat suasana audiens menjadi serius, karena memang itu yang diharapkan. Tapi itu tak
lantas membuat tegang, karena langsung disambung dengan kehadiran kedua MC kita, Yodira dan Raihan, mereka dapat mencairkan suasana
sehingga audiens tertawa, dan suasana cair kembali. Presentasi selanjutnya
dibawakan oleh Oni dan Rizka. Mereka bercerita tentang perjalanan mimpi kami
sejak awal masuk hingga LKMA sekarang ini. Alhamdulillah presentasi berjalan
dengan lancar dan ditutup kembali doleh duo MC kita. Tak terasa setengah jam
berlalu untuk presentasi. Usai presentasi Bapak Nicholas mengutarakan
komentarnya. Beliau terkagum-kagum dengan penampilan kami hari ini. "Kami
sangat bangga dan terharu atas penampilan kalian. Kalian sudah cocok
menjadi diplomat." Komentar Bapak Nicolas. Sesi tanya jawab di pukul 12.15
pun berjalan cukup seru. Kami
bersemangat untuk bertanya kepada pihak KJRI. Tak terasa acara pun
selesai. Pukul 12.50 sebelum kami meninggalkan KJRI kami pun bertukar
cendramata dan foto bersama.
MC yang super gayeng |
Selepas
meninggalkan KJRI kami mengunjungi Australia International Academy, sekolah Islam internasional
di daerah Sydney. Kedatangan kami di sana ternyata membuat
heboh. Para pelajar yang tengah belajar
di ruang kelas lantai dua yang menghadap ke arah kami pun melambaikan tangan
dan turun menemui kami. Kami tak menyangka mendapat sambutan yang sangat hangat
dan langsung akrab dengan mereka. Di sana mereka menayangkan video kegiatan mereka dan menjelaskan
profil sekolahnya. Kami juga memutar film LKMA 2013 dan mengajak mereka untuk
salam khas Insantama. Acara di sekolah tersebut usai pada pukul 15.30 dan
ditutup dengan bertukar cinderamata. Meski termasuk singkat namun
kunjungan kami membawa hikmah yang sangat besar, mereka sangat terkesan dengan kedatangan
kami. Alhamdulillah, kami harus selalu bersyukur atas segala pencapaian kami
selama ini.
presenter menyampaikan dengan gaya berbalas puisi |
Setelah
meninggalkan sekolah tersebut kami kembali mendapat tantangan baru. Rasanya, tak ada kata berhenti buat kami,
tim pembina telah mendisain acara kami selama di sini dengan padat, bahkan
super padat. Tiap hari selalu saja ada tantangan berbeda yang diberikan!
Apa tantangan kali ini? Tantangannya
adalah kami diminta untuk
bisa membuat analisis SWOT tentang dengan cepat. Bahannya diperoleh tanpa harus turun melakukan indepth interview, melainkan cukup
dengan cara observasi terhadap daerah yang kami lewati sepanjang perjalanan
kembali. Mau tidak mau kami memang dituntut untuk bisa! Setiap tim kecil dari kami
akan dilewatkan melalui 3 suburb atau daerah setingkat kelurahan di kota
ini. Kami diajak
keliling ke beberapa daerah seperti Lakemba, Campsie, Belfield, Bankstown dan
daerah lainnya untuk observasi. Setelah itu kami ditugasi untuk menyelesaikan
analisis SWOT tersebut dan
menggabungkannya dengan hasil kunjungan kami selama di Sydney.
presenter menyampaikan dengan gaya berbalas puisi |
Setelah
selesai, kami kembali ke KCA untuk beristirahat sejenak dan melaksanakan sholat berjamaah.
Malam harinya, kami dipecah
menjadi 2 kelompok besar, ikhwan dan akhwat. Ikhwan menggelar kegiatan di Masjid Ali, masjid
terbesar di Lakemba dalam bentuk tadarus dan berdialog dengan masyarakat muslim
Sydney asal negeri lainnya, seperti Bangladesh, Timur Tengah dan lainnya.
Umumnya mereka tertarik dengan kehadiran kami dan tentu saja program yang kami
lakukan, karena rupanya program seperti ini termasuk langka... kami termasuk
makhluk langka... hehehe. Tak apa, kami mensyukurinya sebagai bagian dari
latihan menyiapkan diri kami bagi kebangkitan Islam!
Pak Nicolas menyimak dan tertarik dengan tampilan presentasi yang berbeda dari biasanya |
Sementara ikhwan ada acara
di luar, akhwat berkumpul dengan Komunitas Muslimah Sydney. Acara diawali dngan pembacaan al-Qur'an oleh Ulfa dan langsung dibuka
oleh Sister Dairyn dengan games. Masuk ke acara inti, Kak Aisyah berbagi cerita
tentang keadaan remaja dan muslim di Australia. Lalu bergantian, kami pun
berbagi tentang keadaan muslim di Indonesia. "We proud of you. All of you look so different with the jilbab and
khimar. Rasanya kami seperti bertemu teman seperjuangan di Australia,"
ungkap perwakilan delegasi LKMA pada sister-sister. Forum diskusi ini pun
berlangsung seru dengan suasana hangat. Acara ini ditutup dengan pembagian
cendramata oleh sister-sister kepada kami. Seketika, suasana haru pun menyerbu kami
ketika pukul 21.45 acara usai. Sungguh, jika waktu masih bisa diajak berkompromi, kami ingin terus
berlama-lama dengan mereka. Tapi.. besok kami harus bersiap dengan sejumlah
tantangan baru...
saling tukar cinderamata |
Sungguh, hari ini kami mendapat pelajaran yang
sangat berharga. Mereka memberi bukti dan inspirasi tentang indahnya ukhuwah
Islamiyyah, tentang ketaatan total pada syariat-Nya dalam kehidupan keseharian
yang penuh tantangan di negeri ini.
bergambar bersama di KJRI |
bersama siswa dan Kepala Sekolah Australia International Academy |
Foto bersama RM dengan Brother Zakaria, siswa asal Somalia |
di Masjid Ali Lakemba |
Bergembiraaa.. |
laporan kegiatan tadi malam di FPJ sydney west belum nongol yah diantos ah hasilna jazakallah AbuIsmail
ReplyDelete