Betapa tidak, baru saja beliau mendengar visi & misi Insantama yang sempat disampaikan oleh Ust Karebet, beliau tanpa pikir panjang langsung ingin mendaftarkan putranya yang bernama Ibrahim, dan itupun benar-benar beliau lakukan. Putranya, Ibrahim namanya telah menjadi bagian dari keluarga besar Insantama dan tak sampai disitu saja, bu Khansa bersedia menjadi pen-support & bersedia memberi informasi seputar Australia. Karena beliau sudah menjadi member dari FOSIS (Forum Orangtua Siswa), maka keakraban diantara kami sangat erat.
Hari itu, kedatangan bu Khansa membuat kami & Ust Karebet sebagai pembina sangat bersyukur dan senang. Pada pertemuan itu kami & bu Khansa saling berbagi informasi seputar seberapa jauh perkembangan operasional kami Tim LKMA Goes To Australia. Di awal pertemuan Ust Karebet dengan salam khasnya membawa suasana menjadi riang, dilanjutkan oleh sedikit cerita kehidupan bu Khansa. Bu Khansa menanyakan apa visi & misi LKMA ini, kami pun tak tinggal diam, Latifah Andina dengan sigapnya menjawab pertanyaan itu dengan kemampuan berbahasa Inggrisnya yang fasih, Adi pun tak mau kalah, dengan menjawab “Membangun sebuah tim yang mulai dari LDK, LKMM. Yang bertujuan untuk menghancurkan pemikiran tidak bisa / sindrom dalam pikirannya. Tidak ada orang yang tidak bisa. Yang ada orang yang tidak mau untuk bisa. LKMA merupakan salah satu prosesnya, untuk kedepannya dan masa depan”.
Bu Khansa terlihat puas mendengar jawaban kami, setelah itu beliau mulai berbagi semua informasi, katanya “Sebelum kesana, kita minimal searching. Mulai dari struktur pemerintahannya, informasi dan gambaran Australianya. Australia mulai dari etnisnya harus dipahami. Mereka Negara maju yang sudah seperti Eropa. Untuk disana, pengangguran juga tidak ada, malah jika dilihat, kita lebih baik dari Eropa. Misi kita membawa Islam ke sana. Kalau bisa, jika kita beri informasi ke seseorang, kita harus memberi tahu visi dan misi ke sana. Lalu kita juga harus tahu musim di sana dan di sana banyak orang luar yang tinggal di sana”.
Kami menyimak dan mencatat pesan beliau ini.
“Selama saya diberi amanah dari Pak Karebet, saya telah menghubungkan dengan badan di Australia. Mulai dari KCRI, Organisasi Islam di sana, dll. Kalian harus menerangkan masalah apa yang sekarang kita lawan, tentang LKMA yang memiliki tema kepemimpinan transformasional. Disana juga banyak terjadi broken home, dan pergaulan. Mulai dari teen atau remajanya, dan yang lainnya. Maka dari itu, buatlah solusi untuk mereka yang akan dibawakan oleh tim LKMA. Saya juga akan berusaha agar ini di laksanakan di organisasi di Australia nanti. Saya sudah berusaha semaksilmal mungkin untuk mendakangkan kalian ke Australia. Saya juga telah menghubungi tim university yang ada di sana. Saya lihat, sekolah – sekolah muslim disini tidak memiliki visi dan misi yang seperti ini. Seperti Islam yang telah mengajarkan kepada kita. Maka dari itu, inilah program yang saya tunggu dan akan membuat perubahan di sana. Mulai dari team work kita. Saya akan informasikan ke Pak Karebet untuk teknis selanjutntya mulai dari program yang akan pergi ke sana”.
Berakhirnya acara ini pastilah bukan akhir dari perjuangan kami, kami yakin bahwa saat ini kami masih berada pada garis awal perjuangan yang sesungguhnya. Keep Struggle LKMA…
No comments:
Post a Comment